Saya akan mengulas sedikit tentang pahlawan dari Tana Toraja….(hmm..jadi sejarawan lagi nie…:p),yang tak lain adalah Pong Tiku yang lahir pada tahun 1846 di Tana Toraja.Pong Tiku lahir dari keluarga seorang pemimpin yang berpengaruh di daerah pangala,Tana Toraja.Dan pada saat terjadi konflik dengan daerah baruppu dia sudah mengambil alih tampuk kepemimpinan dari ayahnya.Sekitar tahun 1898 terjadi perang dengan daerah Bone yaitu “perang kopi”karena Bone ingin menguasai kopi Tana Toraja yang saat itu bermutu sangat tinggi.Akibat perang itu Pong Tiku membangun benteng benteng di daerah strategis.Sekitar tahun 1905-1907 adalah tahun dimana Pong Tiku berperang melawan penjajah Belanda.Dia bersama sama dengan rakyat Tana Toraja berperang melawan penjajah Belanda.walaupun hanya menggunakan senjata seadanya yaitu bambu runcing, tombak,dan senjata yang terbuat dari bambu yang di tekan atau yang dulu di kenal dengan nama tirrik lada dia tak gentar melawan Belanda.
Selama perang melawan penjajah Belanda, Pong Tiku menggunakan taktik perang gerilya. Saat Pong Tiku melawan Belanda Dia tidak pernah menetap di suatu daerah atau kampung yang ada di Tana Toraja.Dia selalu berpindah pindah,dari satu tempat ke tempat yang lain dan itu merupakan satu taktik Pong Tiku agar pasukan Belanda kewalahan dalam mencari Pong Tiku dan para pengikutnya.Perang yang paling sengit terjadi di daerah Panggala dan Baruppu.Dimana pada saat itu posisi Pong Tiku dan pasukkannya diketahui oleh belanda,dan Belanda mengepung goa tempat persembunyian Pong Tiku.Dengan senjata seadanya Pong Tiku dan pengikutnya melawan Belanda tanpa rasa takut dan gentar. Pong Tiku menggunakan taktik perang dengan menggunakan senjata menyerupai Suntik,terbuat dari bambu yang di namakan tirrik lada .Senjata itu digunakan dengan cara memasukan air cabe kedalam bambu kecil dan menyemprotkannya ke mata pasukan Belanda,yang ingin memanjat goa tempat persembunyian Pong Tiku.Dan pada saat pasukan Belanda tidak bisa melihat karena mata mereka perih, Pong Tiku dan pasukannya melemparkan tombak ke badan pasukan Belanda.Banyak pasukan Belanda yang tewas pada saat pertempuran itu terjadi.
Pada saat itu Belanda tidak bisa menguasai Tana Toraja,mereka lalu mengalihkan wilayah kekuasaannya ke daerah Enrekang.dan pada saat itu juga Pong Tiku mengetahui bahwa Belanda menyerang Enrekang,Dia lalu mengumpulkan pasukannya untuk membantu Raja di Enrekang.Dengan taktik gerilya Pong Tiku menyuruh Raja Enrekang untuk mengumpulkan rakyatnya dan menyuruh bersembunyi di dalam goa dan di atas gunung.Pada saat Belanda mengejar Raja Enrekang ke gunung, Pong Tiku dan rakyat Enrekang lainnya menjatuhkan batu dari gunung tersebut,sehingga pasukan Belanda yang di pertengahan gunung itu mati terlindas batu.
Selama 2 tahun Pong Tiku berperang dengan Belanda,selama itu juga Pong Tiku membuat Belanda kocar kacir dan akibatnya posisi Belanda yang sudah terjepit oleh perlawanan Pong Tiku dan rakyat Tana Toraja,sehingga Belanda menggunakan taktik liciknya dengan cara menghasut salah seorang anggota atau pasukan Pong Tiku untuk memberitahukan dimana Pong Tiku berada,dengan imbalan di beri sejumlah uang.Dan pada saat itu Pong Tiku sedang mandi di sungai sad’an yang letaknya di singki(sekarang benteng batu),Rantepao.Akhirnya pasukan Pong Tiku yang berhianat melapor kepada Belanda bahwa Pong Tiku sedang mandi di sungai singki.Tanpa membuang waktu pasukan Belanda langsung berangkat ke sungai singki tempat di mana Pong Tiku mandi pada saat itu,dan ternyata betul apa yang dikatakan oleh anggota Pong Tiku yang berhianat itu.Pada saat pasukan Belanda mendatangi tempat itu tanpa banyak bacot dan banyak tingkah langsung menangkap Pong Tiku yang sedang mandi dan karena kagetnya Pong Tiku tidak berbuat apa-apa.Dan akhirnya pada tanggal 10,juli 1907 Pong Tiku di tembak mati di tempat tersebut.(hm… jadi mirip kisah pahlawan si pitung dari betawi, hehehhee……yang pasti bukan si pitung nie)
Saat rakyat Tana Toraja mengetahui bahwa seorang yang selama ini jadi pemimpin dan panutan melawan Belanda yang tak lain ialah Pong Tiku telah mati di tembak oleh pasukan Belanda.perjuangan mereka tidak surut malah bertambah banyak rakyat Tana Toraja yang rela mati demi mengusir tentara Belanda dari Bumi Tana Toraja.Karena pasukan Belanda banyak yang mati saat berperang melawan rakyat Tana Toraja akhirnya Belanda sedikit demi sedikit meninggalkan bumi Tana Toraja,sampai akhirnya rakyat Tana Toraja bisa merasakan indahnya kemerdekaan itu.
Berkat jasa dan perjuangan Pong Tiku mengusir penjajah Belanda,akhirnya pada tahun 2002 pada saat Ibu MEGAWATI SOEKARNO PUTRI,menjadi Presiden Republik Indonesia,mengeluarkan SK Presiden No.073/TK/tahun 2002,tanggal 6,November 2002 yang isinya pemberian Gelar kepada Pong Tiku sebagai PAHLAWAN NASIONAL.
Hm….perjuangan yang tidak sia-sia yach… coba aku isa idup sejam di masa perjuangan Pong Tiku…gimana rasanya yach?????dentuman senjata dimana-mana…aaa tidak bisa gila…….hehehe




